Kim Yu jin : Underdog yang raih medali emas taekwondo di Paris
Kim Yu jin : Underdog yang raih medali emas taekwondo di Paris. Dari 4 anggota tim taekwondo Korea Selatan yang berlaga di Olimpiade Paris, Kim Yu-jin adalah atlet yang paling tidak diharapkan untuk membawa pulang medali emas.
Kim Yu jin Underdog
Peringkat Kyorugi Olimpiade-nya per Juni, yang digunakan untuk menentukan unggulan acara Paris, adalah No. 24 di kelas -57 kilogram putri. Jauh di bawah rekan satu timnya yaitu Seo Geon-woo, Lee Da-bin, dan peraih medali emas Park Tae-jun. Masing-masing berada di peringkat No. 4, No. 4, dan No. 5 di kelas mereka.
Namun Kim berhasil memanfaatkan tubuhnya yang tinggi 183cm untuk menendang tinggi keraguan. Dan lawan dalam perjalanannya meraih medali emas kelas bulu wanita pertama bagi negaranya sejak 2008. Mengalahkan peringkat 2 Nahid Kiani dari Iran dalam kemenangan 2-0 (5-1, 9-0) di final yang diadakan di Grand Palais di ibu kota Prancis.
Perjalanan Kim menuju final dipenuhi dengan pemain-pemain papan atas. Dan ia mengalahkan mereka dengan cara yang sama hebatnya. Ia mengalahkan pemain nomor 5 Hatice Kubra Ilgun dari Turki dengan skor 2-0 di babak 16 besar dan pemain nomor 4 Skylar Park dari Kanada dengan skor 2-0 di babak perempat final.
Pertandingan semifinal melawan pemain peringkat teratas Luo Zongshi asal Tiongkok dimenangkan dengan perjuangan keras setelah Luo bangkit dan menyamakan kedudukan 1-1 di babak kedua. Namun Kim menang telak dengan skor 2-1.
Kepercayaan diri
Meski rendah hati dan dominan di pertandingan. Kim mengatakan bahwa “semua keberuntungan ada di pihaknya” setelah mengalahkan empat dari lima atlet teratas di kelasnya untuk menyelesaikan debut Olimpiade yang sensasional. Namun, sang pahlawan yang tidak digembar-gemborkan itu juga menunjukkan kepercayaan diri pada kemampuannya tersebut.
“Mereka (lawan Kim) adalah atlet yang saya pelajari melalui video. Saya pernah melihat mereka di kompetisi sebelumnya dan saya sama sekali tidak merasa terintimidasi,” katanya setelah meraih medali emas. “Peringkat yang lebih tinggi tidak selalu berarti kemampuan yang lebih unggul. Saya bahkan tidak peduli dengan peringkat. Saya hanya berusaha untuk tetap fokus.”
Kim mengatakan pada bulan Juni bahwa dibandingkan dengan tekanan untuk mengamankan tempat di Olimpiade ini, tekanan dari turnamen sebenarnya tidak ada apa-apanya. Mengingat apa yang harus ia tanggung untuk berkompetisi di Paris. Komentar itu mungkin lebih dari sekadar menunjukkan rasa percaya diri.