Kung Fu : bela diri terkenal di dunia asal china
Kung Fu bela diri terkenal di dunia asal china ini mempunyai berbagai sejarah yang menarik untuk diketahui. Setidaknya seni bela di Tiongkok (China) diperkirakan sudah ada sejak 2.674 SM. Terus-menerus berkembang menjadi berbagai aliran hingga saat ini.
Sejarah Kung Fu
Dimulai ketika seorang biksu India (Bodhidharma) tiba di kuil Shaolin Provinsi Henan 河南 sekitar tahun 527 M. Ia datang untuk menyebarkan konsep Buddhisme Ch’an (Zen). Dimana juga memperhatikan bahwa meskipun dipelajari namun masih banyak biksu yang tidak sehat secara fisik. Dalam upaya membantu biksu-biksu dalam hal ini maka dia mengajari serangkaian latihan kepada mereka.
Meskipun tidak diketahui secara pasti ada berapa banyak kisah Bodhidharma yang asli dan yang merupakan legenda namun orang-orang terdahulu memang melakukan perjalanan dari India ke Tiongkok. Perjalanan tersebut tentunya berbahaya sehingga banyak dari pedagang kaya dan biksu yang menyewa pengawal atau mereka mempelajari teknik bertarung untuk melindungi diri dari hewan liar dan bandit-bandit.
Seiring berjalannya masa ke masa, para biksu petarung ini mengadaptasi teknik gerakan yang dipelajari dari Bodhidharma ke dalam versi awal teknik seni bela diri Tiongkok yang berkembang melalui sejarah awal Shaolin dan menjadi bentuk kungfu yang belum sempurna.
Kung Fu di bidang politik
Ketika gerakan bertarung semakin lihai , keterampilan mereka mulai dibutuhkan oleh tokoh-tokoh politik untuk bertindak di masa perang. Salah satu contoh yang terkenal terjadi sekitar abad ke-7 ketika Kaisar T’ai Tsung meminta para biksu Shaolin untuk membantunya menyelamatkan putranya yang telah diculik oleh musuhnya yaitu Jenderal Wang-Shih-Chung.
Legenda mengatakan bahwasanya kuil tersebut mengirimkan 13 biksu yang membantu pasukan kaisar dalam mengalahkan jenderal pemberontak dan juga menyelamatkan putranya. sebagai imbalan mereka diberi hadiah tanah seluas 600 hektar dan kuil utama mereka di Henan diberi gelar sebagai Kuil Nomor Satu.
Selama bertahun-tahun, para biksu bersekutu dengan para pemimpin yang terlibat dalam konflik namun mereka tidak selalu berada di pihak yang menang sehingga terkadang membuat mereka mencari perlindungan di daerah lain. Saat mereka menyebar ke daerah lain mereka membawa ajaran agama dan seni bela diri dan banyak kuil lainnya menjadi bagian dari Shaolin, terutama
The Fukien Temple
The Kwangtung Temple
The Wu-Tang Temple
The O Mei Shan Temple
Aliran Kung Fu
Banyak gaya pertarungan yang telah berkembang di Tiongkok dan bagaimana ini terjadi juga dikarenakan faktor geologi. Misalnya di daerah selatan Tiongkok memiliki kondisi tanah basah dan berlumpur sehingga lebih menekankan pertarungan tangan kosong sedangkan Tiongkok daerah utara yang memiliki iklim lebih kering dan cenderung terbuka sehingga teknik seperti tendangan melompat lebih berhasil.
Perkembangan aliran Kung Fu lainnya muncul dari kuil Shaolin pada abad ke-16 ketika Zhue Yuen, Li Sou dan Bai Yu Feng yang menyempurnakan 5 gaya hewan. Teknik baru ini menyatukan aspek keras dan lembut seni bela diri Tiongkok dan bukan hanya merupakan teknik bertarung akan tetapi juga untuk menangani situasi dalam kehidupan sehari-hari.
5 gaya hewan :
Harimau – Mengembangkan tulang yang keras
Macan Tutul – Membangun kekuatan
Ular – Mengembangkan energi internal (chi)
Naga – Menumbuhkan semangat
Bangau – Memperkuat urat-urat
Akhir Sebuah Era
Seni bela diri Kung Fu Shaolin terus berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi biksu berikutnya hingga di tahun 1644. Terjadi pergantian rezim. Dinasti Ming yang telah berkuasa hingga hampir 300 tahun akhirnya digulingkan oleh Dinasti Qing. Dinasti yang tidak suka para biksu Shaolin atau ajaran mereka.
Baca juga : Permainan dan informasi karakter di RF Online MMORPG