Gael Monfils yakin Adelaide dapat membantu mengubah kariernya

Bintang tenis Prancis Gael Monfils hanya memiliki satu momen penting saat dunia tenisnya jatuh pada tahun 2017. Tetapi itu saja telah membantu mengipasi harapannya untuk suatu hari memenangkan Grand Slam.

Gael Monfils yang gemilang

Setelah tahun 2016 yang gemilang, di mana ia mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya yaitu No. 6 di dunia. Satu-satunya momen yang nyata untuk buku kenangan pada tahun 2017 ialah apa yang kemudian dijuluki dengan “Keajaiban Montreal.”

Itu adalah putaran kedua Coup Rogers Masters di Kanada dan Gael Monfils bangkit dari ambang kekalahan dengan lebih daripada satu cara. Dia belum pernah mengalahkan lawannya, bintang tenis Jepang Kei Nishikori, dalam tiga upaya sebelumnya.

Ia bangkit dari ketertinggalan satu set dan defisit 2-5 di set kedua untuk memaksakan set penentuan. Ia berhasil bangkit dari kedudukan 3-5 di set ketiga.

Kemudian ia tertinggal 2-6 pada tie-breaker set ketiga. Tetapi bangkit setelah memukul tiga pukulan winner dari belakang lapangan dan memenangkan enam poin berturut-turut untuk melaju ke babak berikutnya.

Gael Monfils
Gael Monfils , Baca juga : Prancis menang 3-2 atas Belgia , akan meraih Piala Davis ke-10

Penyelamatan match-point epiknya telah ditonton lebih dari 70.000 kali di YouTube. Yang merupakan hal penting terutama karena itu hanyalah pertandingan babak kedua dalam acara tenis biasa.

Gael Monfils tertawa kecil ketika pertandingan bulan Agustus itu ada disinggung.

“Saya ingat betul pertandingan itu. Saya berjuang keras dan mungkin itu satu-satunya kenangan indah saya tahun ini.” kata Monfils kepada The Advertiser. “Tahun ini tubuh saya mengecewakan saya, tetapi saya rasa saya bukan satu-satunya yang mengalaminya.”

Persiapan Gael Monfils

Gael Monfils, 31 tahun, kini tengah mempersiapkan diri dan akan menggunakan World Tennis Challenge di Memorial Drive sebagai batu loncatan penting menjelang turnamen besar pertama tahun depan di Melbourne Park.

Peringkatnya merosot ke posisi 46 dunia, yang berarti ia tidak akan lagi menikmati posisi unggulan di turnamen utama. Tetapi ia yakin dapat mengulang kejayaan tahun 2016 dan bahkan merebut gelar utama yang sulit diraih.

Monfils telah menghabiskan banyak waktu berlatih di Australia Selatan saat ia dilatih oleh Roger Rasheed dari Adelaide dan memiliki ketertarikan dengan tempat itu.

Itulah salah satu alasan ia memilih World Tennis Challenge dari 8-10 Januari untuk memulai musim 2018-nya tersebut.

Gael Monfils adalah salah satu pemain yang paling menarik perhatian di sirkuit: lincah tanpa tanding, unik dalam cara ia meluncur di setiap permukaan dan dengan kemampuan untuk menghasilkan kecepatan luar biasa pada bola yang telah kehilangan semua momentumnya.

Namun, ia yakin bahwa ia kini lebih tenang dan lebih siap untuk memanfaatkan bakatnya yang luar biasa itu. Yang telah memberinya prestasi gemilang seperti semifinal di Prancis Open dan AS Open.

“Saya tidak berpikir seperti saat saya berusia 20 tahun, Anda tahu, tetapi saya pikir itulah hidup,” kata Monfils. “Anda bertumbuh menjadi dewasa dan ada begitu banyak perubahan dalam hidup. Anda tidak memiliki keinginan yang sama dan Anda melihat sesuatu secara berbeda.

WTC berlangsung dari 8-10 Januari di Memorial Drive dan akan dipimpin oleh Gael Monfils dan Thanasi Kokkinakis dari Australia Selatan.

Lihat juga : Avatar : The Last Airbender