Kekalahan Aryna Sabalenka dari Madison Keys di Australia Open

Kekalahan Aryna Sabalenka dari Madison Keys di Australia Open. Pemain Amerika yang tidak diunggulkan Madison Keys telah menghasilkan penampilan terbaiknya untuk mengalahkan juara bertahan Australia Terbuka dua kali yaitu Aryna Sabalenka 6-3 2-6 7-5 dalam pertandingan klasik sepanjang masa.

Aryna Sabalenka
Aryna Sabalenka , baca juga : Atlet tinju Naoya Inoue menghancurkan lawan setelah ejekan

Keys bangkit dari blok untuk memenangkan set pertama dan mengejutkan petenis nomor 1 dunia itu sebelum petenis Belarusia itu bangkit kembali untuk merebutnya pada set kedua.

Kekalahan dari Aryna Sabalenka

Dalam pertandingan penutup yang mendebarkan itu. Keys yang berusia 29 tahun mengamankan satu-satunya break servis pada gim yang ke-12 set ketiga untuk merayakan kemenangan penting dalam waktu dua jam dua menit di lapangan tennis.

Sabalenka hampir membuat sejarah Australia Terbuka dengan kemenangan ketiga berturut-turut di Rod Laver Arena. Tetapi itu tidak terjadi karena atlet unggulan ke-19 Amerika itu memberi hormat dan merebut mahkota grand slam pertamanya.

Madison Keys
Madison Keys , Lihat juga : Terakhir kelas Warrior di Knight Online

Itu adalah turnamen tunggal grand slam ke-47-nya. Setelah melakukan debutnya di AS Terbuka 2011 saat masih remaja. Hari itu dimulai dengan grand slam pembuka tahun ini yang masih ramai. Setelah Novak Djokovic tiba-tiba mengundurkan diri secara dramatis dari semifinal melawan Alexander Zverev pada hari Jumat.

Petenis Serbia, pemenang 10 kali ajang ini, terpaksa mengundurkan diri setelah kalah di set pertama, karena otot kakinya robek.

Zverev sekarang akan menghadapi petenis nomor 1 dunia dan juara bertahan Jannik Sinner di final putra hari Minggu setelah petenis Italia itu terbukti terlalu kuat untuk Ben Shelton. Meskipun tampaknya memiliki masalah kebugaran sendiri.

Namun semua itu bisa ditunda saat dunia tenis bersulang atas kemenangan yang tak terduga dan populer dari Keys. Ia diperkirakan akan naik ke peringkat ketujuh dunia.

Kesempatan

Aryna Sabalenka dan semua orang yang menonton tahu bahwa ia akan meraih kesempatan untuk mencetak sejarah pada Sabtu malam. Petenis Belarusia itu bisa saja menjadi wanita keenam yang memenangkan tiga gelar Australia Terbuka berturut-turut dan yang pertama sejak Martina Hingis 26 tahun lalu.

Namun, hal itu tidak terjadi setelah ia menderita kekalahan menyakitkan 6-3 2-6 7-5 dalam waktu dua jam dan dua menit di lapangan dalam salah satu final terbaik yang pernah ada tersebut. Dan ia tidak mampu mengatasi kekalahan itu dengan baik. Dilihat dari tindakannya di lapangan segera setelah pertandingan.

Petenis nomor 1 dunia itu membanting raketnya. Sebelum menutupi kepalanya dengan handuk dan menangis lalu berlari meninggalkan lapangan dan menuju lorong.